Kamis, 08 Desember 2011

GC dan IR

KROMATOGRAFI GAS (GC)

A.    Pendahuluan
Kromatografi adalah suatu teknik pemisahan molekul berdasarkan perbedaan pola pergerakan antara fase gerak dan fase diam untuk memisahkan komponen (berupa molekul) yang berada pada larutan. Fasa diam dapat berupa padatan atau cairan yang terikat pada permukaan padatan (kertas atau suatu adsorben), sedangkan fasa gerak dapat berupa cairan disebut eluen atau pelarut, atau gas pembawa yang inert. Gerakan fasa gerak ini mengakibatkan terjadinya migrasi diferensial komponen-komponen dalam sampel. Molekul yang terlarut dalam fase gerak, akan melewati kolom yang merupakan fase diam. Molekul yang memiliki ikatan yang kuat dengan kolom akan cenderung bergerak lebih lambat dibanding molekul yang berikatan lemah. Dengan ini, berbagai macam tipe molekul dapat dipisahkan berdasarkan pergerakan pada kolom.
Setelah komponen terelusi dari kolom, komponen tersebut dapat dianalisa dengan menggunakan detektor atau dapat dikumpulkan untuk analisa lebih lanjut. Beberapa alat-alat analitik dapat digabungkan dengan metode pemisahan untuk analisis secara on-line (on-line analysis) seperti: penggabungan kromatografi gas (gas chromatography) dan kromatografi cair (liquid chromatography) dengan mass spectrometry (GC-MS dan LC-MS), Fourier-transform infrared spectroscopy (GC-FTIR), dan diode-array UV-VIS (HPLC-UV-VIS).
Dalam proses kromatografi selalu terdapat salah satu kecenderungan sebagai berikut; (a) kecenderungan molekul-molekul komponen untuk melarut dalam cairan; (b) kecenderungan molekul-molekul komponen untuk melekat pada permukaan padatan halus (adsorbsi); (c) kecenderungan molekul-molekul komponen untuk bereaksi secara kimia (penukar ion). Komponen yang dipisahkan harus larut dalam fasa gerak dan harus mempunyai kemampuan untuk berinteraksi dengan fasa dian dengan cara melarut di dalamnya, teradsorbsi, atau bereaksi secara kimia (penukar ion). Pemisahan terjadi berdasarkan perbedaan migrasi zat-zat yang menyusun suatu sampel. Hasil pemisahan dapat digunakan untuk keperluan identifikasi (analisis kualitatif), penetapan kadar (analisis kuantitatif), dan pemurnian suatu senyawa (pekerjaan preparatif).
Metode kromatografi adalah prosedur pemisahan zat terlarut oleh suatu proses migrasi, diperensial dinamis dalam sistem yang terdiri dari dua fase atau lebih salah satunya bergerak secara berkesinambungan dalam arah tertentu dan didalamnya zat-zat itu menunjukkan perbedaan mobilitas disebabkan adanya perbedaan dalam absorbsi, partisi, kelarutan, tekanan uap, ukuran molekul atau kerapatan muatan ion dan bermanfaat dalam penguraian suatu campuran.
Pada kromatografi gas disebut kromatografi gas karena fasa mobilnya berupa gas. Jenis kromatografi ini meliputi kromatografi gas-cair (KGC) dan kromatografi gas padat (KGP). Untuk KGC fasa diamnya berupa suatu cairan bertitik didih tinggi dan proses serapannya lebih banyak berupa partisi. Sedangkan untuk KGP fasa diamnya berupa padatan dan adsorbsi memainkan peranan utama. Sampel harus mudah menguap dan memiliki kestabilan termal pada suhu pengoperasian. Sampel dimasukkan ke dalam aliran gas melalui lubang injeksi yang terletak pada bagian atas kolom. Suatu aliran gas yang sinambung mengelusi komponen-komponen dari kolom dan kemudian mencapai detektor yang dihubungkan dengan suatu sistem pencatat.
Kromatografi gas (GC) digunakan untuk memisahkan komponen mudah menguap dari campuran. Kromatografi gas sendiri terdiri dari 2 yaitu kromatografi gas cairan dengan mekanisme pemisahan partisi, teknik kolom dan nama alat GLC dan kromatografi gas padat dengan mekanisme pemisahan absorbsi, teknik kolom dan nama alat GSC.
B.     Bagian-Bagian Kromatografi Gas (GC)

Komponen-komponen peralatan kromatografi gas adalah sebagai berikut:
1.        Fase Mobil (Gas Pembawa) dan Pengendali Aliran
Fasa mobil atau gas pembawa dipasok dari tangki melalui pengatur pengaurangan tekanan. Pada tekanan gas pembawa 10 sampai dengan 40 psi akan memberikan laju alir 2 sampai dengan 50 cm3/menit. Pemilihan  gas pengangkut atau pembawa ditentukan oleh ditektor yang digunakan. Tabung gas pembawa dilengkapi dengan pengatur tekanan keluaran dan pengukur tekanan. Sebelum masuk ke kromatografi, ada pengukur kecepatan aliran gas serta sistem penapis molekuler untuk memisahkan air dan pengotor  gas lainnya. Gas pembawa harus bersifat inert dan harus sangat murni. Meskipun dari produsen gas pembawa ini dijaminkemurniannya dengan sertifikat sering kali gas pembawa masih harus disaring untuk menahan debu, uap air dan oksigen. Pemilihan gas pembawa harus disesuaikan dengan detektor yang digunakan. Gas pembawa yang sering kai digunakan adalah N2, He, H2, dan Ar. Pemilihan gas pembawa didasarkan tipe kolom, biaya, dan jenis detektor yang digunakan.
2.         Sistem Injeksi Sampel
Gas dan uap dapat dimasukkan secara langsung. Untuk mendapatkan efisiensi dan resolusi sebaik mungkin, sampel dimasukkan ke dalam aliran gas dalam jumlah yang sedikit mungkin dan dalam waktu yang secepat mungkin. Jika perlu sampel cairan harus diencerkan dan sampel padat harus diubah ke dalam bentuk larutannya. Senyawa yang berbentuk cairan dan padatan pertama-tama harus diuapkan.  Dengan bantuan penyuntik mikro sampel diinjeksikan melalui septum karet silikon ke dalam oven, banyaknya sampel yang dimasukkan kira-kira 0,1 sampai dengan 10µL.
3.        Kolom
Kolom merupakan jantung kromatografi gas dimana terjadi pemisahan komponen-komponen cuplikan. Kolom ini terdiri dari kumparan pipa kawat yang terbuat dari baja tahan karat, tembaga, nikel, kaca, atau kwarsa. Isi kolom terdiri dari padatan pendukung dan fasa cairan. Sebagai padatan pendukung biasanya digunakan bahan tanah diatome yang mempunyai pori 1 mm dengan luas permukaan 20m2/g. Sebelum digunakan tanah diatome ini harus diproses dulu dengan cara dicetak seperti bata, dipanaskan dalam tanur, digerus sampai halus dan akhirnya disaring denga ukuran mesh tertentu.
Fasa cairan dalam kromatohrafi gas berfungsi untuk memisahkan komponen-komponen cuplikan. Tekanan uap fasa cairan ini harus rendah ( lebih kecil dari 0,1 mmHg) agar ppada waktu pengoperasian tidak lepas karena menguap pada suhu tertentu.
Dalam kromatografi gas dikenal 2 jenis kolom, yaitu kolom packing dan kolom kapiler. Kolom packing mempunyai ukuran lebih besar daripada kolom kapiler. Diameter dalam kolom packing mempunyai ukuran 2-4mm, sedangkan kolom kapilee mempunyai ukuran 0,1 – 0,6mm.
4.        Detektor
                Penggunaan detektor adalah untuk memonitor gas pembawa yang keluar dari kolom dan merespon perubahan komposisi solut yang terelusi. Idealnya detektor harus mempunyai sifat-sifat seperti:
a.       Dapat nerespon dengan cepat kehadiran solut
b.      Memiliki rentangan linier yang luas
c.       Kepekaannya tinggi
d.      Stabil pada pengoperasian.
Ada beberapa parameter yang sering dijumpai pada detektor; yaitu (1) signal terhadap noice; (2) batas deteksi minimum; (3)kisaran dinamik linier; (4) kespesifikan  detektor. Ratio signal terhadap detektor (S/N) menyarakan hubungan antara respon detektor dengan getaran recorder setelah pembesaran maksimum. Besarnya S/N digunakan sebagai dasar untuk menentukan batas deteksi minimum (BDM).
Jenis-jenis detektor dapat diklassifikasikan menurut kespesifikannya, pengaruhnya terhadap cuplikan, dan cara kerjanya. Menurut kespesifikannya, detektor hanya dapat mendeteksi beberapa jenis senyawa saja disebut detektor spesifik.  Contoh detektor jenis ini adalah detektor tangkapan elektron (ECD) dan detektor fotometri nyala (FPD). Sebaliknya detektor yang dapat digunakan utnuk mengidentifikasi hampir semua senyawa disebut detektor universal. Contoh detektor jenis ini adalah detektor hantaran panas (TCD) dan detektor ionisasi nyala (FID).
Berdasarkan pengaruhnya terhadap culikan detektor diklassifikasikan  menjadi detektor yang merusak cuplikan dan detektor yang tidak merusak cuplikan. Contoh detektor yang dapt merusak cuplikan ialah FID, sedangkan detektor yang tidak merusak cuplikan misalnya TCD. Dalam pekerjaan pekerjaan preparatif pemilihan detektor berdasarkan kedual hal tersebut menjadi penting karena pemeriksaan solut yang tidak terpisah dilakukan dengan instrumen lain.
Berdasarkan cara kerjanya detektor dapat diklassifikasikan menjadi: detektor hantaran panas (TCD), detektor ionisasi nyala (FID), detektor tangkapan elektron, detektor fotometri nyala, dan detektor nitrogen fosfor. Detektor-dtektor ini bekerja atas dasar respon masing-masing terhadap konsentrasi atau laju alir komponen terelusi secara proporsional. Respon ini tergantung atas sifat-sifat fisika aliran gas yang dipilih dan dirancang untuk mendeteksi solut dalam aliran gas misalnya hantaran panas, kerapatan, ionisasi nyala, hantaran elektrolititk, ionisasi sinar, dsb.
Detektor berfungsi sebagai pendeteksi komponen-komponen yang telah dipisahkan dari kolom secara terus-menerus, cepat, akurat, dan dapat melakukan pada suhu yang lebih tinggi. Detektor yang umum digunakan:
  • Detektor hantaran panas (Thermal Conductivity Detector_ TCD)
  • Detektor ionisasi nyala (Flame Ionization Detector_ FID)
  • Detektor penangkap elektron (Elektron Capture Detector _ECD)
  • Detektor fotometrik nyala (Falame Photomertic Detector _FPD)
  • Detektor nyala alkali
  • Detektor spektroskopi massa
Detektor yang peka terhadap senyawa organik yang mengandung fosfor adalah FID, ECD, dan FPD. Detektor penangkap elektron (Elektron Capture Detector – ECD). Pada penetapan ini, digunakan detektor penangkap elektron. Detektor ini merupakan modifikasi dari FID yaitu pada bagian tabung ionisasi.
5.        Oven kolom
Kolom terletak didalam sebuah oven dalam instrumen. Suhu oven harus diatur dan sedikit dibawah titik didih sampel. Jika suhu diset terlalu tinggi, cairan fase diam bisa teruapkan, juga sedikit sampel akan larut pada suhu tinggi dan bisa mengalir terlalu cepat dalam kolom sehingga menjadi terpisah.
6.             Rekorder
Rekorder merupakan bagian dari alat kromatografi gas padat yang mampu mencetak hasil percobaan pada sebuah kertas. Hasilnnya berupa kumpulan puncak grafik yang disebut kromtigram. Data-data yan dihasilkan dari kromatogram selanjutnya dianalisis untuk keperluan analisis kualitatif dan kuantitatif. Rekorder berfungsi sebagai pengubah sinyal dari detektor yang diperkuat melalui elektrometer menjadi bentuk kromatogram. Dari kromatogram yang diperoleh dapat dilakukan analisis kualitatif dan kuantitatif. Sistem data merupakan pengembangan lebih lanjut dari rekorder dan elektrometer dengan melanjutkan sinyal dari rekorder dan elektrometer ke sebuah CPU (Central Procesing Unit).
Kromatografi gas memiliki beberapa kelebihan dibanding dengan metode kromatografi lainnya. Kelebihan itu antara lain:
a.       Analisis dapat dilakukan dengan cepat
b.      Sensitivitasnya tinggi
c.       Mampu meneteksi konstituen renik
d.      Batas deteksi sampai 10-9 g/L
e.       Dapat dilengkapi sistem komputer untuk mengontrol bagian-bagiankromatogram dan menyimpan data hasil percobaan dalam memorinya.
Sedangkan kelemahan dari kromatografi gas adalah pemakainnya hanya terbatas untuk zat-zat yang mudah menguap saja.


C.    Langkah-Langkah Penggunaan GC
Untuk menggunakan GC, dapat mengikuti langkah-langkah sederhana berikut ini:
1.      Mencuci jarum suntik dengan aseton dengan mengisi jarum suntik mendepak sepenuhnya dan aseton limbah ke kertas handuk. Cuci 2-3 kali.
2.      Tarik beberapa sampel Anda ke dalam jarum suntik. Anda mungkin perlu untuk menghilangkan gelembung udara di dalam tabung suntik oleh plunyer bergerak cepat ke atas dan ke bawah sementara jarum dalam sampel. Biasanya 1-2 mL sampel disuntikkan ke dalam GC. Boleh saja memiliki gelembung udara kecil dalam jarum suntik. Namun, Anda tidak ingin menyuntikkan sebagian besar udara atau puncak Anda akan terlalu kecil pada tabel perekam.
3.      Pastikan tabel perekam dan diatur ke kecepatan grafik yang sesuai (Arrow A). Mengatur baseline menggunakan nol pada tabel perekam (Arrow B). Dengan pena di tempat, menyalakan bagan (Arrow D), pastikan pena ke bawah (yang menandai kertas) dan kertas bergerak.
4.      Menyuntikkan sampel Anda baik ke kolom A atau kolom B sesuai instruksi. Pegang tingkat jarum suntik dan mendorong jarum sepenuhnya ke injector. Setelah Anda tidak dapat lagi melihat jarum, dengan cepat mendorong pendorong dan kemudian tarik jarum suntik injeksi keluar dari pelabuhan.
Catatan Injeksi
a.       injector sangat panas, jadi berhati-hatilah untuk tidak menyentuh perak disk.
b.       Jarum akan melewati septum karet, sehingga Anda akan merasa beberapa perlawanan. Untuk beberapa GC kita itu, kolom tidak menyelaraskan benar dalam injector, sehingga jarum hits bagian depan kolom logam. Jika Anda merasa bahwa Anda mendorong terhadap logam, menarik jarum keluar dari injector dan coba lagi, mungkin di sudut yang sedikit berbeda. Jarum harus benar-benar menghilang ke dalam injeksi untuk injeksi yang tepat sampel ke kolom GC.
c.       Suntikkan dengan cepat untuk hasil terbaik. Jangan ragu untuk menyuntikkan jarum setelah benar diposisikan di pelabuhan injeksi.
d.      Lepaskan jarum suntik segera setelah injeksi. (Pelaksanaan catatan C dan D membantu untuk memastikan bahwa semua sampel memasuki GC kolom di sekitar waktu yang sama.)
5.      Menandai waktu injeksi Anda pada tabel perekam. Ini dapat dilakukan dengan menyesuaikan nol tepat setelah sampel disuntikkan. Hal ini sering nyaman bagi satu orang untuk menyuntikkan sampel sementara pasangan laboratorium menandai waktu injeksi di bagan perekam.
6.      Bersihkan jarum suntik Anda segera setelah injeksi. Jarum suntik sering tersumbat dengan cepat dan harus diganti jika mereka tidak dibersihkan setelah setiap penggunaan.
7.      Catatan pengaturan perekam grafik Anda selama berjalan. Anda perlu mengetahui kecepatan grafik dan pengaturan skala penuh.
8.      Catatan pengaturan GC selama Anda berlari. Sebuah tombol di bagian tengah bawah GC dapat diubah untuk membaca kolom (atau oven) suhu, suhu detektor dan suhu injektor pelabuhan dalam ° C. Jembatan saat ini ditampilkan dalam mA. Perhatikan bahwa ada dua skala pada layar. Berhati-hati untuk membaca skala yang tepat!
Analisa Gas kromatograf
Melaporkan waktu retensi masing-masing puncak (dalam menit), identitas masing-masing komponen dalam campuran, dan komposisi persen campuran. Untuk menentukan komposisi persen, pertama anda perlu mencari luas di bawah kurva masing-masing.
Area = (tinggi) x (lebar di ½ tinggi)
Menandai waktu retensi, tinggi, setengah-tinggi, dan lebar di ketinggian ½ GC jejak Anda. Tunjukkan perhitungan Anda baik dalam laporan akhir Anda atau langsung pada kromatograf. 

ANALISIS MATERI AJAR KIMIA JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN INSTITUT TEKNOLOGI MEDAN


Penelitian sederhana/ Mini Research ini bertujuan untuk mengidentifikasi terdapatnya materi kimia dalam Mata Kuliah Jurusan Pertambangan Institut Teknologi Medan dan mengetahui kurikulum yang digunakan dalam Perguruan Tinggi tersebut serta mengetahui bagaimana sistem perkuliahan di jurusan Pertambangan tersebut. Penelitian ini dilaksanakan di Institut Teknologi Medan Jurusan Pertambangan yang  menjadi sampel adalah mahasiswa jurusan pertambangan. Instrumen yang digunakan adalah observasi, wawancara dan angket. Instrumen observasi dilakukan oleh peneliti, Wawancara dilakukan dengan ketua jurusan pertambangan, pemberian angket dilakukan pada mahasiswa. Metode analisis yang digunakan adalah metode deskriptif. Berdasarkan hasil wawancara dan observasi ditemukan bahwa pada jurusan pertambangan terdapat mata kuliah yang berhubungan dengan kimia sebesar 22,6%.














PENDAHULUAN
Standar nasional pendidikan adalah kriteria minimal tentang sistem pendidikan yang berlaku di seluruh wilayah hukum negara kesatuan republik indonesia yang mencakup; stadar isi, standar proses, standar kompetensi lulusan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan dan standar penilaian pendidikan. Fungsinya adalah sebagai dasar dalam perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan pendidikan dalam rangka mewujudkan pendidikan nasional yang bermutu. Tujuannya adalah untuk menjamin mutu pendidikan nasional dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat.
Program studi Teknik Pertambangan adalah program studi yang mempelajari teknologi dan kegiatan/usaha yang berkaitan dengan bahan galian, mulai dari penyelidikan umum (propeksi), eksplorasi, penambangan (eksploitasi), pengolahan, pemurnian, pengangkutan, sampai ke pemasaran.
Bahan galian adalah unsur-unsur kimia, mineral, bijih, dan segala macam batuan termasuk batu mulia yang merupakan endapan alam, yang dapat ditambang secara ekonomis. Undang-undang nomor 11 Tahun 1967 tentang Ketentuan-ketentuan pokok pertambangan, bahan galian dibagi atas tiga golongan, yaitu: Bahan galian golongan A atau galian strategis, Bahan galian golongan B atau bahan galian vital, dan Bahan galian golongan C.
Selain itu, sesuai dengan pemanfaatannya bahan galian bisa dikelompokkan menjadi lima, yaitu: Bahan galian energi, Bahan galian logam dasar, Bahan galian logam mulia, Bahan galian industri/non logam, dan Bahan galian konstruksi.
Sehubungan dengan Standar Nasional Pendidikan Pendidikan Tinggi Dalam Pp No. 19 Tahun 2005 pendidikan Sarjana S-1 Teknik Pertambangan bertujuan membentuk Sarjana Teknik yang memiliki kemampuan menggunakan teknologi dan mengelola kegiatan/usaha yang berkaitan dengan bahan galian, mulai dari penyelidikan umum (propeksi), eksplorasi, penambangan (eksploitasi), pengolahan, pemurnian, pengangkutan, sampai ke pemasaran. Secara umum, program studi Teknik Pertambangan dapat dibagi menjadi beberapa bidang studi/kekhususan antara lain: Tambang Eksplorasi, Tambang Umum, dan Tambang Metalurgi.
Pendidikan Sarjana Teknik Pertambangan di Institut Teknologi Medan adalah Teknik Pertambangan Eksplorasi, sehingga tugas ahli tambang yang dihasilkan nantinya akan banyak pada tahap eksplorasi. Kegiatan ini meliputi suatu usaha yang dimulai dari penyelidikan/ mencari endapan bahan galian, menambang, mengolah, mengangkut sampai pada pamasarannya.
Teknik Pertambangan adalah salah satu ilmu kerekayasaan yang berhubungan dengan kegiatan penyelidikan, pengambilan mineral, minyak dan gas bumi serta mengolahnya menjadi bahan yang dapat digunakan manusia.
Untuk menggali kekayaan alam bumi Indonesia dibutuhkan tenaga- tenaga ahli Pertambangan yang hingga saat ini negara Indonesia masih kekurangan akan tenaga ahli dibidang ini. Hal ini terbukti sampai kini negara Indonesia masih membutuhkan bantuan teknik dibidang Pertambangan dari negara- negara maju seperti Australia, Amerika Serikat, Belanda, Jepang dan lain-lain. Ahli Tambang di Indonesia baru sekitar 2.000 orang dan ini masih sangat kurang untuk mengolah kekayaan alam bumi Indonesia.
Sarjana Teknik Tambang di Indonesia umumnya dapat bekerja pada instansi pemerintah maupun swasta, antara lain :
1.      Departemen Pertambangan dan Energi
2.      Badan Usaha Milik Negara (BUMN), seperti Pertamina, Perum Gas Negara, PLN, PT. Timah, PT
3.      Persero batubara, PT. Aneka Tambang, ARCO, Mobil Oil, IIAPCO, ASAMERA OIL, UNION OIL Indonesia, KODECO dan sebagainya.
4.      Wiraswasta dalam perusahaan pemboran air tanah, minyak dan gas bumi.
5.      Departemen Dalam Negeri, Departemen Perdagangan, Perbankan, Departemen Perindustrian, dan sebagainya.














METODE PENELITIAN

            Penelitian ini dilaksanakan di Institut Teknologi Medan (ITM) Jurusan Pertambangan. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Penelitian ini dilaksanakan selama 1 hari pada tanggal 19 April 2011. Data diperoleh melalui wawancara dengan ketua jurusan teknik pertambangan dan pemberian angket untuk mahasiswa. Instrumen angket yang digunakan adalah sebanyak 10 pertanyaan. Semua data kemudian dianalisis untuk menganalisis hubungan materi kimia dengan pertambangan. Populasi penelitian ini adalah mahasiswa jurusan Teknik Pertambangan Institut Teknologi Medan.


HASIL DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil wawancara dari Institut Teknologi Medan jurusan teknik pertambangan diperoleh informasi bahwa implementasi penerapan Kurikulum  telah sepenuhnya dilaksanakan, dan lembaga ini bertujuan membentuk Sarjana Teknik yang memiliki kemampuan menggunakan teknologi dan mengelola kegiatan/usaha yang berkaitan dengan bahan galian, mulai dari penyelidikan umum (propeksi), eksplorasi, penambangan (eksploitasi), pengolahan, pemurnian, pengangkutan, sampai ke pemasaran. Secara umum, program studi Teknik Pertambangan dapat dibagi menjadi beberapa bidang studi/kekhususan antara lain: Tambang Eksplorasi, Tambang Umum, dan Tambang Metalurgi.
         Lulusan teknik pertambangan dapat diserap pada sektor pertambangan yang meliputi kegiatan: penyelidikan umum (propeksi), eksplorasi, penambangan (eksploitasi), pengolahan, pemurnian, pengangkutan, sampai ke pemasaran.

A.           Wawancara Dan Observasi
         Hasil wawancara dan observasi lainnya adalah sebagai berikut:
Fakultas Dan Jurusan (Program Studi) Di ITM
FAKULTAS
JURUSAN
STATUS
 Fak. Teknik Sipil & Perencanaan (FTSP)
1. Teknik Sipil
2. Teknik Arsitektur
3. Teknik PWK/Planologi
Terakreditasi
Terakreditasi
Terakreditasi
 Fak. Teknologi Industri (FTI)
1. Teknik Mesin
2. Teknik Elektro
3. Teknik Industri
4. Teknik Kimia
5. Teknik Informatika
Terakreditasi
Terakreditasi
Terakreditasi
Terakreditasi
Terakreditasi
 Fak, Teknologi Mineral (FTM)
1. Teknik Pertambangan
2. Teknik Geologi
Terakreditasi
Terakreditasi
-          Kompetensi  lulusan program studi teknik pertambangan ITM:
Elemen kompetensi KEPMEN 232/ U/ 2000 Pasal 7, Ayat (3)

Kompetensi Utama
Kompetensi Penunjang

Kompetensi Lain




Substansi kajian tambang umum.
Menghasilkan sarjana teknik pertambangan yang mampu merancang tambang khsusnya dengan metode tambang terbuka
Mampu membaca gambar peta kemajuan suatu penambangan, menghitung alat yang digunakan untuk pemindahan material.
Memodifikasi dan menghitung suatu peledakan, melakukan pengolahan hasil tambang serta mengevaluasi nilai ekonomis suatu bahan galian, mmahami manajemen penimbangan secara ekonomis, teknis dan berwawasan lingkungan
Mampu menerapkan pemakaian komputer dalam penggunaan software dengan aplikasinya di ilmu pertambangan, mampu menjelaskan metode dan peralatan yang digunakan untuk kegiatan penambangan, mampu berkomunikasi dalam bahasa Inggris.
-          Visi dan misi
Visi:
Menjadi lembaga pendidikan dan riset ilmu pengetahuan/ teknologi pertambangan yang berwawasan kebangsaan serta berkualitas internasional.
Misi:
Menyelenggarakan pendidikan dan riset dalam bidang rekayasa pertambangan serta menyelenggarakan pengabdian dan pengembangan ilmu pengetahuan/teknologi pertambangan. 
-          Tujuan
Menghasilkan sarjana pertambangan yang profesional dan unggul.
-          Sasaran
Meningkatkan kualitas lulusan sesuai kompetensi pertambangan dengan standar mutu yang ditetapkan.
-          Kelompok bidang keahlian dosen di jurusan teknik pertambangan
Kepakaran dosen jurusan teknik pertambangan meliputi: Eksplorasi Sumberdaya Mineral Pengelolaan Sumberdaya Air, Pengelolaan Sumberdaya Mineral, Geomekanika , Rekayasa Pengolahan Bahan Galian, dan Perbatubaraan.
-          Kegiatan akademik tambahan di jurusan teknik pertambangan
1.         Studium General (Kuliah Umum) oleh Pakar dan Praktisi pertambangan yang diselenggarakan tiap semester setidaknya 2 kali untuk menambah wawasan mahasiawa, dilaksanakan kerjasama Jurusan dengan Himpunan Mahasiswa.
2.         Mata kuliah Kewirausahaan Industri Mineral
3.         Mata kuliah Widya Mwat Yasa : Kedisiplinan , Kejuangan , Kreatifitas
4.         Kuliah Lapangan : Pengenalan Lapangan Kebumian, Ekskursi Industri Pertambangan , Praktek Tambang Terbuka , Praktek Tambang Bawah Tanah.
-          Kurikulum
Kurikulum disusun berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 232/U/2000 dan Nomor 045/U/2002, yaitu kurikulum yang terdiri atas:
a.       Kurikulum inti
b.      Kurikulum institusional.
Kurikulum inti program sarjana terdiri dari kelompok:
·            Matakuliah Pengembangan Kepribadian (MPK)
·            Matakuliah Keilmuan dan Ketrampilan (MKK)
·            Matakuliah Keahlian Berkarya (MKB)
·            Matakuliah Perilaku Berkarya (MPB)
·            Matakuliah Berkehidupan Bersama (MBB)
dan berkisar antara 40% - 80% dari jumlah SKS kurikulum program sarjana. Kurikulum institusional program sarjana terdiri atas keseluruhan atau sebagaian dari MPK, MKK, MKB, MPB, MBB.
1. Lama studi                          : 8 Semester
2. Jumlah mata kuliah             : 62 MKA
3. Jumlah SKS                         : 145 SKS

SEMESTER I
NO
KODE
MATA KULIAH
SKS
KLPK
KURKL
KPTS
1
100111012
Pendidikan Agama
2
MPK
Inti
Utama
2
100111072
Pendidikan Pancasila
2
MPK
Inti
Utama
3
100111082
Olah Raga I
1
MPK
Inst.
Penduk
4
100111142
Bahasa Inggris
2
MPK
Inst.
Penduk
5
110111023
Fisika I
3
MPK
Inst.
Penduk
6
110111013
Matematika I
3
MPK
Inst.
Penduk
7
110111033
Kimia Dasar
3
MPK
Inst.
Penduk
8
110111053
Geologi Dasar
3
MPK
Inst.
Penduk
9
112111012
Pengantar Ekonomika
2
MPK
Inst.
Penduk


Jumlah
21



SEMESTER II
NO
KODE
MATA KULIAH
SKS
KLPK
KURKL
KPTS
1
100121102
Widya Mwat Yasa
2
MPK
Inst.
Penduk
2
112121022
Gambar Teknik
2
MKK
Inst.
Penduk
3
100151112
Bahasa Indonesia
2
MPB
Inti
Utama
4
100121091
Olah Raga II
1
MPK
Inst.
Penduk
5
112121033
Fisika II
3
MPK
Inst.
Penduk
6
112121043
Matematika II
3
MPK
Inst.
Penduk
7
112121052
Mineralogi & Petrologi
2
MKK
Inst.
Penduk
8
112121062
Mekanika Teknik
2
MKK
Inst.
Penduk
9
110121042
Statistika
2
MKB
Inst.
Penduk
10
112121072
Kimia Analit
2
MPK
Inst.
Penduk
11
112121081
Pengenalan Lap. Kebumian
1
MKK
Inst.
Utama


Jumlah
22



SEMESTER III
NO
KODE
MATA KULIAH
SKS
KLPK
KURKL
KPTS
1
100131122
Pendkk Kewarganegaraan
2
MPK
Inti
Utama
2
112131093
Pengantar Teknologi Mineral
3
MKK
Inti
Utama
3
112131102
Geologi Struktur
2
MKK
Inti
Utama
4
112131112
Genesa Bahan Galian
2
MKB
Inti
Utama
5
112131122
Mekanika Tanah
2
MKB
Inst.
Utama
6
112131132
Sistem Penggerak
2
MKB
Inst.
Penduk
7
112131142
Kimia Fisika
2
MKB
Inst.
Penduk
8
112131152
Perpetaan
2
MKB
Inti
Utama
9
112131161
Praktikum Perpetaan
1
MKK
Inti
Utama
10
112131171
Prak. Geologi Struktur
1
MKK
Inti
Utama
11
112131181
Praktikum Mekanika Tanah
1
MKK
Inst.
Utama


Jumlah
20



SEMESTER IV
NO
KODE
MATA KULIAH
SKS
KLPK
KURKL
KPTS
1
110141062
Pengetahuan Lingkungan
2
MPB
Inti
Utama
2
112141192
Metode Numerik
2
MKB
Inst.
Utama
3
112141203
Pengolahan Bahan Galian
3
MPB
Inti
Utama
4
112141212
K3 & Hukum Pertambangan
2
MPB
Inti
Utama
5
112141222
Manajemen Tambang
2
MPB
Inti
Utama
6
112141232
Mekanika Batuan
2
MPB
Inti
Utama
7
112141243
Pemindahan Tanah Mekanis
3
MPB
Inst.
Utama
8
112141252
Mekanika Fluida
2
MPB
Inst.
Penduk
9
112141261
Prak. Peng. Bahan Galian
1
MKK
Inti
Utama
10
112141271
Prak. Mekanika Batuan
1
MKK
Inti
Utama
11
112141281
Ekskursi Industri Tambang
1
MKK
Inst.
Utama


Jumlah
21



 SEMESTER V
NO
KODE
MATA KULIAH
SKS
KLPK
KURKL
KPTS
1
112151292
Geostatistik
2
MPB
Inti
Utama
2
112151302
Rekayasa Bahan Galian I.
2
MPB
Inti
Utama
3
112151312
Sistem Penyaliran Tambang
2
MPB
Inti
Utama
4
112151322
Teknik Eksplorasi
3
MPB
Inti
Utama
5
112151332
Teknik Peledakan
2
MPB
Inti
Utama
6
112151342
Ukur Tambang
2
MPB
Inti
Utama
7
112151352
Peng. Bahan Galian Lanjut
2
MPB
Inti
Utama
8
112151362
Kewirausahaan Ind. Mineral
3
MBB
Inst.
Utama
9
112152xx2
Pilihan I
2
MPB
Ints
Utama
10
112151371
Prak. Teknik Peledakan
1
MKK
Inti
Utama


Jumlah
21



 SEMESTER VI
NO
KODE
MATA KULIAH
SKS
KLPK
KURKL
KPTS
1
112161383
Evaluasi Eko. Proy. Mineral
3
MPB
Inti
Utama
2
112161392
Perencanaan Tambang I
2
MPB
Inti
Utama
3
112161402
Tambang Terbuka
3
MPB
Inti
Utama
4
112161413
Tambang Bawah Tanah
3
MPB
Inti
Utama
5
112161422
Geofisika Tambang
2
MPB
Inti
Utama
6
112161432
Ventilasi Tambang
2
MPB
Inti
Utama
7
112162xx2
Pilihan II
2
MPB
Inst.
Utama
8
112161441
Prak. Simulasi & Kompts Ta.
1
MKK
Inst.
Utama
9
112161451
Prak. Geofisika Tambang
1
MKK
Inst.
Utama
10
112161461
Praktek Tambang Terbuka
1
MKK
Inst.
Utama


Jumlah
20



 SEMESTER VII
NO
KODE
MATA KULIAH
SKS
KLPK
KURKL
KPTS
1
100171133
KKN / Wajib Pilihan
2
MBB
Inst.
Lain
2
112171472
Teknologi Batubara
2
MPB
Inti
Utama
3
112171483
Perencanaan Tambang II
3
MPB
Inti
Utama
4
112171492
Peralt & Peng Tb Bwh Tnh
2
MPB
Inti
Utama
5
112171502
MPPI
2
MPB
Inti
Utama
6
112172xx2
Pilihan III
2
MPB
Inst.
Utama
7
112171511
Prak. Teknologi Batubara
1
MKK
Inst.
Utama
8
112171521
Praktek Tb Bawah Tanah
1
MKK
Inst.
Utama


Jumlah
15



Catatan :
Wajib pilihan = Setara dengan kegiatan akademik sejenis dengan bobot yang sama
SEMESTER VIII
NO
KODE
MATA KULIAH
SKS
KLPK
KURKL
KPTS
1
112181535
Skripsi
5
MPB
Inti
Utama


Jumlah
5




 MATA KULIAH PILIHAN
SEMESTER V
KODE
MATA KULIAH
SKS
PERSYARATAN
112152542
Perencanaan Teknik Eksplorasi
2
Teknik Eksplorasi/Bersamaan
112152552
Sistem Informasi Geografi
2
Teknik Eksplorasi/Bersamaan
112152562
Penaksiran Cadangan Mineral Industri
2
Teknik Eksplorasi/Bersamaan
112152572
Teknologi Eksplorasi Batubara
2
Teknik Eksplorasi/Bersamaan
112152582
Teknik Terowongan
2
Mekanika Batuan
112152592
Geoteknik
2
Mekanika Batuan
112152602
Kapita Selecta Pengolahan
2
PBG
112152612
Pelapisan Logam
2
PBG
112152622
Kimia Air
2
Kimia Analit
112152632
Hidrogeologi
2
Mekanika Fluida/Bersamaan
112152642
Reklamasi
2
Pengetahuan Lingkungan
112152652
Piro Metalurgi
2
PBG
SEMESTER VI
KODE
MATA KULIAH
SKS
PERSYARATAN
112162662
Geokimia
2
Teknik Eksplorasi/Bersamaan
112162672
Geofisika Well Logging
2

112162682
Geofisika Cebakan Mineral
2
Teknik Eksplorasi/Bersamaan
112162692
Geolistrik
2
Teknik Eksplorasi/Bersamaan
112162702
Sistem Penyanggaan
2
Geofisika Tambang/Bersamaan
112162712
Penggalian Batuan
2
Mekanika Batuan
112162722
Rekayasa Pengecoran dan Paduan Logam
2
PBG
112162732
Keramik dan Glasir
2
RBGI/Bersamaan
112162742
Pengusahaan Tambang
2
KIM/Bersamaan
112162752
Riset Operasi Tambang
2
Manajemen Tambang
112162762
Pemboran Air Tanah
2
Teknik Eksplorasi/Bersamaan
112162772
Kapita Selekta Pengelolaan SDM
2
Pengantar Ekonomika
112162892
Penaksiran Cadangan Endapan Bijih
2
Teknik Eksplorasi/Bersamaan
SEMESTER VII
KODE
MATA KULIAH
SKS
PERSYARATAN
112172782
Pencucian Batubara
2
Pengolahan Bahan Galian (PBG)
112172792
Pemanfaatan Batubara
2
PBG & Kimia Analit
112172802
Coal Bed Methan
2
Genesa Bahan Galian
112172812
Coal Cleaning
2
PBG
112172822
Amalgamasi
2
PBG
112172832
Amdal Tambang
2
Pengetahuan Lingkungan
112172842
Metode Uji Akifer
2
Teknik Eksplorasi/Bersamaan
112172852
Pencemaran Air
2
Kimia Analit
112172862
Ekonomi Eksplorasi
2
Teknik Eksplorasi/Bersamaan
112172872
Ekonomi Lingkungan
2
Pengantar Ekonomika, Pengatahuan Lingkungan
112172882
Perbaikan Tanah
2
Mekanika Tanah

Nama-nama mata kuliah yang berhubungan dengan kimia:
No .
Mata Kuliah Kimia
Jumlah sks
1.       
Kimia Dasar
3
2.       
Mineralogi dan kristalografi
2
3.       
Kimia analit
2
4.       
Pengenalan lap. Kebumian
1
5.       
Kimia fisika
2
6.       
Pengetahuan lingkungan
2
7.       
Pengolahan bahan galian
3
8.       
Industri tambang
1
9.       
Pengolahan bahan galian lanjut
2
10.   
Tambang terbuka
2
11.   
Tambang bawah tanah
2
12.   
Teknologi batubara
2
13.   
Pelapisan logam
2
14.   
Kimia air
2
15.   
Paduan logam
2

Jumlah
32

Berdasarkan tabel di atas maka dapat diperoleh:
% sks keseluruhn mata kuliah kimia di jurusan pertambangan:
=
=


-          Sarana dan prasarana pendidikan
Sarana:
Sarana penunjang proses belajar mengajar yang dimiliki Jurusan Teknik Pertambangan pada saat ini sudah memadai dan berusaha untuk semakin meningkatkan sesuai dengan kebutuhan baik peralatan laboratorium, buku-buku referensi maupun sarana lain.
1.  Laboratorium
2. Perpustakaan,
Prasarana:
Prasarana yang tersedia terlaksananya kegiatan belajar mengajar di jurusan teknik pertambangan :
No.
Macam Ruang
Jumlah
Total Luas
(m2)
1
Ruang Kuliah
8
960
2
Ruang Dosen
7 + 17
420
3
Ruang Seminar
2
360
4
Ruang Pimpinan
2
40
5
Ruang Kantor
2
50
6
Ruang Laboratorium
7
700
7
Ruang Perpustakaan
1
70
8
Ruang Komputer
1
24
9
Ruang Gudang
1
24
10
Ruang Pantry
1
6
11
Ruang Musholla
1
6
12
Ruang Kamar Mandi
5
100
13.
Ruang Rapat
1
100
14.
Ruang transit untuk dosen tidak tetap
1
12
-          Perkuliahan
Kontrak perkuliahan:
Pada  awal  perkuliahan dimulai  dalam suatu  semester dosen  harus menjelaskan kontrak perkuliahan yang memuat atas:
1.      Luas dan kedalaman materi kuliah selama 1 semester
2.      Macam dan banyaknya tugas yang harus diselesaikan, dan bobot penilaian tugas
3.      Materi Ujian Tengah Semester (UTS) sisipan dan Ujian Akhir Semester (UAS).
4.      Mahasiswa berhak mengikuti ujian apabila presensi kehadiran > 75 %
 Cara penilaian yang digunakan:
a.       Ujian Akhir Semester dengan bobot 40%.
b.       Ujian Tengah Semester dengan bobot 40%
c.        Kuis dan/atau tugas dengan bobot 15%
d.       Kehadiran/partisipasi mahasiswa dengan bobot 5%
e.       Pembobotan dapat diubah apabila salah satu dari macam evaluasi di atas tidak dilakukan, atau kesepakatan dosen dengan mahasiswa pada kontrak perkuliahan.
Penilaian hasil belajar:
1.    Penilaian hasil belajar mahasiswa adalah usaha yang dilakukan untuk mengetahui tingkat   keberhasilan mahasiswa dalam mencapai penguasaan kompetensi, yang merupakan pemberian tugas, latihan, praktikum dan ujian.
2.    Pada dasarnya penilaian adalah hak dosen pengampu mata kuliah.
3.    Pada permulaan kuliah semester yang bersangkutan, pengajar wajib memberitahukan bobot dan nilai tugas-tugas akademik kepada mahasiswa.
4.    Penilaian hasil belajar mahasiswa dilakukan secara menyeluruh dan berkelanjutan dengan cara yang sesuai dengan ciri-ciri pendidikan keahlian yang bersangkutan.
5.    Sistem   penilaian   hasil   belajar   mahasiswa   didasarkan   pada   tiga kemungkinan sistem penilaian yang pelaksanaannya dapat disesuaikan dengan sifat masing-masing kegiatan akademik.
·           PAP (Penilaian Acuan Patokan) yaitu dengan cara menentukan batas lulus.
·           PAN (Penilaian Acuan Norma) yaitu dengan cara membandingkan nilai seorang mahasiswa dengan nilai rata-rata kelompoknya.
·           PAK (Penilaian Acuan Kombinasi) yaitu dengan menentukan terlebih dahulu, kemudian membandingkan nilai yang lulus relatif dengan nilai kelompoknya.
6.      Penilaian hasil belajar mahasiswa diwujudkan dalam bentuk nilai akhir (NA). NA merupakan gabungan antara nilai UTS dan nilai UAS, serta tugas-tugas khusus, berdasarkan bobot yang ditentukan oleh dosen pengampu mata kuliah.

B.       Hasil Angket
Instrumen kedua yang digunakan peneliti pada mini riset ini adalah angket. Angket yang digunakan terdiri dari 10 item chois, angket nerisi pertanyaan tentang mata kuliah kimia dan bahan pembelajaran. Hasil angket yang diperoleh adalah sebagai berikut:
1.      Apakah anda menyukai mata kuliah kimia?
Sebesar 47,7% mahasiswa menjawab B (suka kimia)
Sebesar 52,3 % mahasiswa menjawab C (tidak suka kimia)
Kesimpulannya: 47,7 % mahasiswa jurusan pertambangan ITM suka terhadap mata kuliah kimia.
2.      Bagaimana menurut anda buku/diktat kimia yang anda gunakan?
Sebesar 16,66% mahasiswa menjawab A, (sulit dipahami)
Sebesar 7, 63% mahasiswa menjawab B, (mudah untuk dipahami)
Sebesar 25% mahasiswa menjawab C, ( materinya terlalu bertele-tele)
Sebesar 50% mahasiswa menjawab D, ( bisa dipahami)
Kesimpulan:  menurut mahasiswa jurusan pertambangan diktat kimia yang digunakan bisa dipahami.
3.      Dalam mempelajari mata kuliah kimia, bagian mana yang sangat sulit anda pahami?
Sebesar 50% mahasiswa menjawab A (konsep kimia)
Sebesar 33,3 % mahasiswa menjawab C (perhitungsan kimia)
Sebesar 16,66 % mahasiswa menjawab D (praktikum)
Kesimpulan : sebesar 50 % bagian yang sulit dipahami mahasiswa adalah bagian yang berhubungan dengan konsep kimia,
4.      apakah menurut anda mata kuliah kimia perlu dipelajari di jurusan anda?
Sebesar 51,6% mahasiswaa menjawab A (perlu)
Sebesar 39,3 % mahasiswa menjawab C (tidak perlu)
Sebesar 9,1 % mahasiswa menjawab B (sangat perlu)
Kesimpulan : sebesar 51,6 % mahasiswa mengatakan bahwa mata kuliah kimia perlu dipelajari
5.      apakah dosen kimia anda menggunakan media pembelajaran dalam proses perkuliahan?
Sebesar 25% mahasiswa  mmenjawab A ( selalu menggunakan media)
Sebesar 41,66% mahasiswa menjawab B ( pada topik tertentu saja)
Sebesar 25 % mahasiswa menjawab C ( setiap pergantian pada materi pokok)
Sebesar 7,63 % mahasiswa menjawab D ( tidak pernah)
Kesimpulan: dari jawaban mahasiswa dapat disimpulkan bahwa dosen kimia menggunakan media pembelajaran pada topik tertentu saja.
6.      Media apa yang biasa digunakan dosen anada dalam proses perkuliahan di kelas?
Sebesar 16,8% mahasiswa menjawab A ( tidak ada)
Sebesar 84,2, mahasiswa menjawab B ( proyektor)
Kesimpulan: media yang sering digunakan dosen di kelas adalah proyektor
7.      Bagaimana persediaan buku-buku kimia di perpustakaan anda?
Sebesar 25% mahasiswa menjawab B (tidak cukup)
Sebesar 45 % mahasiswa menjawab C  (cukup)
Sebesar 5% mahasiswa menjawab D (sangat cukup)
Kesimpulan: persediaan buku-buuku kimia di perpustakaan cukup
8.      Bagaimana proses perkuliahan kimia di kelas anda?
Sebesar 30,7% mahasiswa menjawab A (menyenangkan)
Sebesar 40,5% mahasiswa menjawab B (membosankan)
Sebesar 28,8 % mahasiswa menjawab C ( membingungkan)
Kesimpulan : sebagian besar mahasiswa mengatakan bahwa perkuliahan kimia adalah membosankan
9.      Apakah anda memiliki buku yang berhubungan dengan kimia?
Sebesar 87,6 % mahasiswa menjawab A ( tidak punya)
Sebesar 22,4% mahasiswa menjawab B (punya)
Kesimpulan: sebagian besar mahasiswa jurusan pertambangan tidak memiliki buku yang berhubungan dengan kimia.
10.  Bagaimana menurut anda tentang buku pegangan yang digunakan?
Sebesar 53,3 % mahasiswa menjawab B ( sulit dimengerti)
Sebesar 34, 2 % mahasiswa menjawab C ( mudah dimengerti)
Sebesar 12,5 % mahasiswa menjawab D( sangat mudah dimengerti)
Kesimpulan: sebahagian mahasiswa jurusan pertambangan mengatakan mata kuliah kimia sulit.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil dan pembahasan tentang analisis materi kimia dalam mata kuliah Jurusan Pertambangan Institut Teknologi Medan diperoleh 22,6 % mata kuliah yang berhubungan dengan kimia. Dan dilihat dari kurikulum diperoleh bahwa tiap semester terdapat mata kuliah yang berhubungan dengan kimia.
Implementasi penerapan Kurikulum  telah sepenuhnya dilaksanakan ini dapat diperoleh dari hasil wawancara, dan Pendidikan Sarjana S-1 Teknik Pertambangan bertujuan membentuk Sarjana Teknik yang memiliki kemampuan menggunakan teknologi dan mengelola kegiatan/usaha yang berkaitan dengan bahan galian, mulai dari penyelidikan umum (propeksi), eksplorasi, penambangan (eksploitasi), pengolahan, pemurnian, pengangkutan, sampai ke pemasaran.